19 Februari 2015

Narrative Text Beserta Terjemahannya


The Legend Of Mount Batok
A long time ago, there lived a beautiful woman namely Roro Anteng. She was a known for her beauty and had attracted the attention of an evil giant. Roro Anteng dared not reject the giant’s advances when he proposed to her. Roro thought of a plan to get away from the marriage without offending the giant. In order to get her and in marriage, the giant had to fulfill her wishes.
Roro Anteng then concocted a difficult request in hopes that the giant did not have the power to fulfill it. She had asked him to make her a sandy dessert in between the mountains in one night and before the break of dawn.
Unfortunately for he, the giant magically and swiftly begin to work his powers and was nearly completing her wishes. The fast thinking of Roro Anteng quickly thought of an idea to disrupt the completion, she made al sorts of noises that wake woke up the roosters. The roosters began to crow bringing dawn in.
On hearing of roosters’ calls, which signaled the break of dawn, the giant was shocked for having failed his tasks. Frustrated, he threw the coconut shell that he used to dig the desert. The shell fell to the ground beside mount Bromo, forming hat is now known as mount Batok. The sandy plain was to form the Tengger caldera.
Terjemahannya:
Legenda Gunung Batok
Dahulu kala, hiduplah seorang wanita cantik yaitu Roro Anteng. Dia dikenal karena kecantikannya dan telah menarik perhatian dari seorang raksasa jahat. Roro Anteng tidak berani menolak kemauan raksasa itu ketika ia melamarnya. Roro memikirkan rencana untuk menjauh dari pernikahan tanpa menyinggung perasaan sang raksasa. Untuk mendapatkanya dan melaksanakan pernikahan, raksasa harus memenuhi keinginannya.
Roro Anteng kemudian mengarang permintaan yang sulit dengan harapan bahwa raksasa tidak memiliki kekuatan untuk memenuhinya. Dia meminta raksasa itu untuk membuat sebuah gurun pasir di antara pegunungan dalam satu malam dan sebelum fajar.
Sayangnya, raksasa ajaib bekerja sekuat tenaga dengan cepat dan hampir menyelesaikan keinginannya. Roro Anteng cepat memikirkan ide untuk mengganggu penyelesaian tantangan itu, dia membuat suara yang membangunkan ayam jantan. Ayam jantan mulai berkokok membawa fajar masuk.
Ketika mendengar panggilan ayam jantan yang menandai subuh, raksasa terkejut karena tugasnya telah gagal. Frustrasi, ia melemparkan tempurung kelapa yang ia gunakan untuk menggali gurun. Tempurung itu jatuh ke tanah di samping gunung Bromo, membentuk kubah yang sekarang dikenal sebagai gunung Batok. Dataran berpasirnya telah membentuk kawah Tengger.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar