The Legend Of Mount Batok
A long time ago, there lived a beautiful
woman namely Roro Anteng. She was a known for her beauty and had
attracted the attention of an evil giant. Roro Anteng dared not reject
the giant’s advances when he proposed to her. Roro thought of a plan to
get away from the marriage without offending the giant. In order to get
her and in marriage, the giant had to fulfill her wishes.
Roro Anteng then concocted a difficult
request in hopes that the giant did not have the power to fulfill it.
She had asked him to make her a sandy dessert in between the mountains
in one night and before the break of dawn.
Unfortunately for he, the giant
magically and swiftly begin to work his powers and was nearly completing
her wishes. The fast thinking of Roro Anteng quickly thought of an idea
to disrupt the completion, she made al sorts of noises that wake woke
up the roosters. The roosters began to crow bringing dawn in.
On hearing of roosters’ calls, which
signaled the break of dawn, the giant was shocked for having failed his
tasks. Frustrated, he threw the coconut shell that he used to dig the
desert. The shell fell to the ground beside mount Bromo, forming hat is
now known as mount Batok. The sandy plain was to form the Tengger
caldera.
Terjemahannya:
Legenda Gunung Batok
Dahulu kala, hiduplah seorang wanita
cantik yaitu Roro Anteng. Dia dikenal karena kecantikannya dan telah
menarik perhatian dari seorang raksasa jahat. Roro Anteng tidak berani
menolak kemauan raksasa itu ketika ia melamarnya. Roro memikirkan
rencana untuk menjauh dari pernikahan tanpa menyinggung perasaan sang
raksasa. Untuk mendapatkanya dan melaksanakan pernikahan, raksasa harus
memenuhi keinginannya.
Roro Anteng kemudian mengarang
permintaan yang sulit dengan harapan bahwa raksasa tidak memiliki
kekuatan untuk memenuhinya. Dia meminta raksasa itu untuk membuat sebuah
gurun pasir di antara pegunungan dalam satu malam dan sebelum fajar.
Sayangnya, raksasa ajaib bekerja sekuat
tenaga dengan cepat dan hampir menyelesaikan keinginannya. Roro Anteng
cepat memikirkan ide untuk mengganggu penyelesaian tantangan itu, dia
membuat suara yang membangunkan ayam jantan. Ayam jantan mulai berkokok
membawa fajar masuk.
Ketika mendengar panggilan ayam jantan
yang menandai subuh, raksasa terkejut karena tugasnya telah gagal.
Frustrasi, ia melemparkan tempurung kelapa yang ia gunakan untuk
menggali gurun. Tempurung itu jatuh ke tanah di samping gunung Bromo,
membentuk kubah yang sekarang dikenal sebagai gunung Batok. Dataran
berpasirnya telah membentuk kawah Tengger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar